Apa itu E-Commerce dan E-Goverment
Sektor ecommerce B2C (business to consumer) adalah model bisnis yang lazim dilakukan di pasar ecommerce. Bahkan sektor B2C adalah model bisnis yang selalu ada dipikiran orang saat mendengar kata ‘ecommerce’. Transaksi ecommerce B2C menyerupai model ritel tradisional, di mana bisnis menjual jasa/produk kepada individu, namun bisnis dijalankan dengan platform online alih-alih dengan toko fisik.Contoh pemain ecommerce B2C di Indonesia adalah Blibli, Jd.id, dan Lazada. Namun, dari laporan DailySocial mengindikasikan adanya peleburan batas antara ecommerce B2C dan C2C yang dilihat dari penilaian reputasi. Penilaian terhadap reputasi umumnya didasarkan pada kepercayaan konsumen yang terbentuk dari beberapa faktor, diantaranya jaminan produk, kualitas layanan, hingga efektivitas sistem yang disajikan.
C2C
Model bisnis ecommerce ketiga adalah C2C (consumer
to consumer), yang kemudian terbagi lagi menjadi dua model yaitu marketplace dan
classifieds/P2P. Dalam kategori C2C e-commerce ini, konsumen
individu dapat menjual maupun membeli produk dari konsumen lainnya. Bukalapak,
Shopee, dan Tokopedia merupakan beberapa contoh marketplace yang paling dikenal
di Indonesia.Selain melalui marketplace, kegiatan jual beli juga juga dapat
dilakukan secara langsung antar individu, tanpa adanya termasuk dari pihak
ketiga. Beberapa contoh platform dengan model bisnis ini
adalah OLX, Kaskus, hingga melalui Instagram.
E-Goverment
E-Government merupakan kependekan dari elektronik pemerintah.E-Governtment
biasa dikenal e-gov,
pemerintah digital, online pemerintah atau pemerintah transformasi.E-Government
adalah Suatu upaya
untuk mengembangkan penyalenggaraan kepemerintahan yang berbasis
elektronik. Suatu penataan
system manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah dengan mengoptimalkan
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
Jadi,E-Goverment adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan. e-Government dapat diaplikasikan pada legislatif, yudikatif, atau administrasi publik, untuk meningkatkan efisiensi internal, menyampaikan pelayanan publik, atau proses kepemerintahan yang demokratis. Model penyampaian yang utama adalah Government-to-Citizen atau Government-to-Customer (G2C),
Government-to-Business (G2B) serta
Government-to-Government (G2G).Keuntungan yang paling diharapkan dari
e-government adalah peningkatanefisiensi, kenyamanan, serta aksesibilitas yang
lebih baik dari pelayanan publik.
Kelebihan E-Gov
1.Dapat membentuk hubungan interaktif dengan dunia usaha untuk menghadapi perubahan
dan persaingan perdagangan internasional.
2.Dapat membentuk jaringan informasi dan transaksi pelayanan publik yang berkualitas, cepat,
dan terjangkau oleh masyarakat luas.
3.Dapat membentuk mekanisme dan saluran komunikasi dengan lembaga-lembaga negara
serta menyediakan fasilitas dialog publik.
4.Dapat membentuk sistem manajemen dan proses kerja yang transparan dan efisien
memberikan layanan yang lebih baik pada masyarakat.
5.Pemberdayaan masyarakat dilaksanakan melalui informasi yang mudah diperoleh.
6.Adanya E-Government diharapkan pelaksaan pemerintah akan berjalan lebih efisien karena
koordinasi pemerintah dapat dilakukan melalui pemanfaatan teknologi informasi.
Kekurangan E-Gov
1.Kultur berbagi belum ada
2.Pola pikir masih sederhana (gagap teknologi)
3.Terbatasnya jumlah server dan sedikitnya software berlisensi karena mahal
4.Sumber daya manusia yang handal di bidang TI kurang
5.Belum terintegrasinya database dan sistem aplikasi secara menyeluruh
6.Infrastruktur belum memadai
7.Tempat akses terbatas
Komentar
Posting Komentar